Kamis, 08 September 2011

sewing with Beia

Ini cerita mudik lebaran. Ke Jogja. Ketemu dua keponakan, yazi dan beia. Menyenangkan. Bermain bersama mereka hampir setiap hari. Dan paling menyenangkan lagi, Beia ternyata sedang curious dengan alat-alat menjahit mama. Kebetulan, aku bawa seperangkat alat jahit dan sulam, juga beberapa potong perca kain. Rencananya, mau sempetin menjahit sepatu bayi untuk beberapa teman, dan juga sarung bantal ballerina untuk ballerina Teh Pipin (hutang lama, niy).


Sepatu-sepatu bayi itu sepertinya tidak ditakdirkan dijahit di Jogja. Acaranya jadi jahit menjahit dengan Beia. Senang pas Beia dateng ke rumah dan langsung nodong, "Beia mau jahit..." Tiga kali acara menjahit dengan Beia, sayangnya cuma satu yang sempet kefoto, untungnya yang paling istimewa.

Jahitan pertama dan kedua, dengan bahan-bahan terbatas di rumah, kami menjahit kupu-kupu dan kapal, sesuai dengan permintaan Beia. Bentuknya berupa kain yang dipotong bentuk kupu-kupu dan kapal, lalu diisi kapas. Beia dapet jatah menjahit sesukanya di sisi depan kupu-kupu dan kapas. Dengan benang pink, tentunya. Itu benang sulam satin yang aku bawa untuk menyulam sarung bantal ballerina. Untung bawa benang pink, karena beia, maunya apa-apa yang pink... Kayak siapa ya? hihihihi...

Sehari sebelum meninggalkan Jogja, aku browsing ide menjahit untuk Beia. Dan pilihan jatuh pada boneka kaos kaki dari blog cemprut. Dan Beia lansung setuju begitu aku tunjukin gambarnya di internet.

Dan inilah Beia yang serba pink, dan boneka monyet. Beia yang pilih kaos kaki dan kancing untuk matanya. Kami beli kapasnya bareng di minimart dekat rumah. Beia juga menjahit matanya lalu aku perbaiki tanpa menghilangkan bekas jahitannya. Dia cuma protes kenapa monyet ini ngga punya hidung. So, aku bikinin dua lubang hidung kecil :D


Tiga foto berikut, difoto sendiri sama Beia dengan application retro cam di handphone. Aku bener-bener takjub, karena dia sudah punya sense untuk komposisi fotonya. Beneran, dia sendiri yang mengatur pose bonekanya dan memotretnya. Umurnya belum lagi empat tahun!




Selamat lebaran semuanya. Maaf lahir batin, ya...

Minggu, 14 Agustus 2011

diam-diam menjahit

Diam-diam aku menjahit meskipun tidak seharusnya. Kenapa? Karena banyak sekali pekerjaan yang menumpuk, menanti diselesaikan. Oops... Unfortunately, semakin banyak laporan yang harus dibikin, semakin banyak pula ide-ide menjahit melintas di pikiranku, yang akan terlupakan kalau ngga segera dijahit atau paling tidak digambar.

Inilah yang aku jahit weekend lalu, merespon kain IKEA oleh-oleh dari Dilla.


Masih sisa panel-panel yang kecil aja. Enaknya dijahit jadi apa ya? ; )

fabric of the month

Baiklah, aku mengaku. Menyenangkan sekali bisa ngabuburit di Cipadu : ) Dan begitulah, setelah postingan terakhir tentang kain, aku sudah dua kali lagi ke Cipadu. Sekali dengan Hani, tapi kesorean jadi toko-toko di sana udah pada mau tutup. Hani aja yang sempet beli. Sementara aku? Balas dendam keesokan harinya! :D









Kain hitam-putih yang gambar alat-alat musik, aku beli lagi setelah yang sebelumnya aku jahit dan sulam jadi sarung bantal. Sementara batik yang biru tua adalah selendang batik jambi yang aku dapet bulan lalu. Waktu itu karena sudah memborong batik-batik Jambi titipan, aku bisa dapetin selendang itu gratis. Selendang itu stok lama di toko, tapi justru itu motif batiknya masih asli. Bukan seperti batik-batik sekarang yang - nggak tau pake teknik apa, tapi kelihatan kasar kain dan gambarnya.

Nah, kain batik berikutnya adalah selendang batik print. Batik print sih, tapi gambarnya naga. Tapi naganya ngga kefoto. Pinggirnya aja ya. Gambar dua singa. Ini aku beli online.

I can't wait to sew!

Kamis, 04 Agustus 2011

nggak sengaja ke Cipadu!

Nggak sengaja? Pasti bo'ong. Sengaja kok, walaupun nggak terencana sebelumnya ; ) Ini hari pertama ditinggal Dodi ke Riau. Sepagi tadi hunting tiket murah untuk mudik lebaran. Konsekuensinya, aku harus ke ATM untuk bayar tiket yang dibook via internet. Karena emang lagi males jalan, aku nggak ke blok M seperti biasa tapi ke atm yang ada di ITC Cipulir. Selesai urusan transfer, rasanya kok sayang kalau bedakan cuma buat ke atm situ. Ke mana lagi dong? Dan, tring! Kayaknya ke Cipadu bakal asik ni, untuk ngabuburit. Hehehe... Meskipun saya wanti-wanti untuk tidak belanja secara emosional, karena kain di rumah sudah numpuk sementara proyek menjahit terbengkalai.

Setelah melewati pergolakan emosi yang berat, akhirnya aku cuma beli dua kain ini, masing-masing 1 dan 2 meter.


Kain pertama bolak-balik kotak-kotak kecil hitam putih. Satu sisinya bergambar alat-alat musik band. Seru kayaknya kalau jadi sarung bantal! Nah, kain satu lagi abu-abu tua, aku suka sekali motifnya. Mulai bayangin jahit ini itu. Tapi kapan?

Kapan. Ini tanda tanya besar. Hasrat menjahit biasanya datang kalau lagi banyak kerjaan lain. Laporan-laporan program Sokola harus segera dikerjakan dan beberapa tugas administrasi lain. Tidak untuk dikeluhkan karena aku cinta pekerjaanku di Sokola sama besarnya dengan menjahit. Mungkin weekend ini aku akan curi-curi waktu untuk menjahit... Tring!

Selamat malam! ^_^

Rabu, 03 Agustus 2011

present from friends

Senangnya mendapat hadiah dari teman. Keduanya kuterima di hari yang sama. Padahal bukan pas ulang tahun atau valentine's day. Ah, aku sungguh beruntung karena punya teman-teman baik ^_^

Hadiah pertama aku terima dari Anna yang baru pulang sekolah dari Inggris. Buku menjahit dan quilting! Isinya lucu-lucu dan colorful. Bikin aku mulai membayang-bayangkan proyek menjahitku selanjutnya.

Hadiah kedua, aku terima dari Dilla yang juga oleh-oleh selesai sekolah dari Finlan. Dilla memang sudah dua bulan balik ke Jakarta, tapi barang-barang yang dikirim kapal baru nyampe pertengahan Juli lalu. Ini adalah Ikea Fabric! Kain kanvas dengan gambar dalam panel-panel. Masih binggung mau jadi apa, berhubung semua gambarnya keren. Mungkin tas? Korden? Bantal?


Oh, indahnya dunia ^_^