Minggu, 26 Agustus 2012

Oh My God!

Ternyata banyak jahitan yang belum aku upload sejak akhir tahun lalu! Padahal, aku banyak sekali menjahit sepanjang bulan Desember tahun lalu. Tapi bulan itu juga aku sibuk packing, bersiap pindahan rumah. Mungkin karena itu, sebagian jahitan belum sempat dipublish di sini. Di facebook sih, sudah, makanya  sebagian sudah berpindah tangan. 

Misalnya tiga dangerously nursing apron ini, sold out semuanya:








Dan placemat ini:






Kalau yang ini aku bikin empat buah untuk kupakai sendiri:


Apron ini juga sudah berpindah tangan:





Hmmm... apalagi, ya? Jangan-jangan masih ada yang ketinggalan?

Sabtu, 25 Agustus 2012

eat, pray, and sew

Apa lagi? Demikianlah hari raya, dirayakan dengan gembira oleh seluruh keluarga. Makanan-makanan enak disajikan. Diserbu sepulang sholat ied. Lanjut dengan kunjungan-kunjungan ke sanak saudara: makan lagi ; ) 

Lebaran kali ini bukan di Jogja. Aku pulang ke keluarga Dodi di Bandung. Merayakan dengan tradisi yang sedikit berbeda. Tapi intinya sama: ada makan setelah sholat ied. Hahahaha... Tapi entah kenapa, sejak hari pertama di Bandung, di kepalaku berseliweran ide-ide menjahit. Mungkin karena malam sebelum berangkat, aku sempatkan membuka-buka kontainer kainku. Rencananya memang akan menjahit selimut untuk baby Danesh di Bandung, tapi ternyata ngga punya cukup waktu. 

Melihat-lihat tumpukan kainku, datanglah ide ini-itu. Ini bikin aku tidak tenang. Rasanya ingin cepat-cepat pulang ke rumah dan membuka mesin jahitku. Selain, aku rindu rumah kecil kami.


Maka begitu tiba di rumah, aku tidak menunggu lagi. Malam itu juga mesin jahit dibuka. Dan ini yang kujahit pertama:


Mukena. Telat mungkin, ya. Tapi sesungguhnya ide ini udah melintas sejak lebaran tahun lalu. Waktu itu masih bingung cari kain yang pas. Tapi herannya, malam itu aku bahkan ngga beli bahan apapun. Cari-cari di kontainer, dapatlah kain kotak-kotak baby pink ini, dan kain polos warna senada untuk bawahannya. 

Menjahit tanpa pola, modal menjiplak mukena yang ada. Sisanya, ya improvisasi... Hehehe...



Jahitan dilanjutkan besokannya karena aku terlalu capek dan mengantuk. Hasilnya cukup memuaskan, sekalipun agak ruwet pas menjahit sambungan dagunya. Apalagi emang mukena begini, nyaris ngga ada yang jual. Semuanya penuh bordir dan kebanyakan bahannya aku kurang suka.

Dan, sekali membuka mesin, kepalang tanggung untuk hanya menjahit satu project saja. Maka jadilah serbet dapur dan serbet makan ini. Ini project menjahit serbet yang kedua. Kainnya aku beli di Mayestik hari terakhir sebelum libur lebaran, kebetulan setor laporan ke kantor GEF yang dekat sana. 



Kainnya katun yang cukup tebal. Cantik. Enah kenapa, lagi suka bunga-bunga vintage. Cantik. Dan memang alasan aku menjahit sendiri serbet-serbet ini karena aku tidak menemukan serbet makan dan serbet dapur yang sesuai dengan keinginanku.

Well, menjahit selalu bisa mengembalikan gairah. 
Selamat Idul Fitri. Maaf lahir dan batin!