Jumat, 13 Juni 2014

weekend sewing: I can't wait

Tidak bisa menunggu. Tadi malam, pulang kantor sekitar jam 11 malam langsung membongkar kain dan peralatan menjahit. Untung siangnya sempat mampir toko jahitan untuk beli ring besi, resleting, dan benang. Pas sekali dengan sampainya kiriman kain yang aku beli dari toko online di facebook. Apalagi yang ditunggu.

Oh ya, ini karena mulai bulan Juni aku ikut kelas yoga. Sebetulnya matras disediakan di sana, tapi begitu ikut kelas yoga, isi kepalaku seputar apa yang bisa kujahit untuk ini. Maka sejujurnya, buru-buru beli matral adalah supaya aku bisa bikin tasnya... Hehehe...


Foto di atas, itu versi tanpa pouch. Jadi sebetulnya bisa dipakai strap-nya aja. Ehm, kainnya cakep, ya...  Katun jepang. Sayang gambar polanya kebalik, jadi bunganya ngadep bawah... Hahaha... Sebetulnya udah sadar sebelum menjahit, tapi karena udah keburu ngantuk dan pengen cepet-cepet liat hasilnya, ya sudahlah... Tetep keren kok...


Bagian pouch, bisa dilepas-pasang. Sengaja, meskipun ngga punya alasan pasti kenapanya. Polanya kubikin sendiri, karena sejauh aku browsing, ngga nemu tutorial yoga mat bag/strap model begini. Idenya dari produk yoga, tapi bukan yang handmade. Karena pola sendiri, dan belum pinter teknik bikin pouch yang bener, jujur aja, dalemnya acak adut.


Karena ngantuk dan buru-buru itu juga ada beberapa kesalahan kecil lain. Misalnya, lupa jahit bagian luar zipper untuk 'ngunci' kainnya. Jadilah pakai jelujur manual, sekalian pakai benang sulam warna merah. Juga talinya kepanjangan karena ngga diukur dulu. Akhirnya aku jahit lipat aja. Sempet juga salah jahit strap, kainnya kebalik. Karena males ndedel, jadi gunting kain lagi...


Dan more happy karena ternyata botol air bisa masuk juga. Praktis. Karena memang cuma ini yang aku bawa ke tempat yoga: matras, botol air, handuk kecil, hp dan dompet receh.



Jahitan ini diselesaikan pukul 4.00 pagi dengan mata setengah merem. Dan, selalu setelah begadang, menjelang pagi pasti bersin-bersin. Sama aja ngga tidur. Ya sudah, foto-foto aja... 

I am happy!

weekend sewing: move on

Ini late post. Sekitar tiga minggu yang lalu. Menjahit selalu membuatku bahagia. Ada binar-binar di mata, kata Dodi. Juga ide-ide dalam kepala yang terus menggelinding. Menyenangkan bisa menuangkan ide, pada saat ia muncul. Kebetulan, selain weekend, di minggu itu ada dua tanggal merah. Memperpanjang waktu menjahitku.

Pertama adalah apron, kado ulang tahun untuk Iki. Sebetulnya ini sudah kujanjikan - ke ibunya tentu - lebih dari dua tahun lalu. Iki suka masak. Dari dua tahun lalu, hingga sekarang, masih suka memasak. Makanya aku dengan senang hati menjahitkan apron ini.




Apronnya kubawa di perayaan ulang tahun bersama beberapa teman SOKOLA sekaligus house warming rumah Hanoy di Cibitung. Beberapa kali setiap bulan Mei, ada perayaan ulang tahun bersama. Sponsornya bergantian. Ulang tahun mungkin bukan yang utama, tetapi menjadi alasan kami untuk berkumpul. Seperti keluarga.

Dan quilt tote bag ini, idenya muncul tiba-tiba. Langsung dijahit hari itu juga. Aku penasaran teknik quilt, menggabungkan tiga material. Aku pakai busa untuk bagian tengahnya. Efek menggelembung ini yang aku cari.


Agak mengherankan karena sebelumnya aku ngga suka quilt. Setidaknya dari yang pernah aku lihat selama ini, hampir semua bunga-bunga dengan warna lembut. Atau penggunaan busanya kadang malah bikin jelek. Makanya aku penasaran untuk bikin quilt bag, tapi sesuai seleraku. Aku cukup puas.



Selain apron dan quilt bag, aku merampungkan menggabungkan selimut bayi yang aku jahit beberapa minggu sebelumnya. Lalu juga muncul ide spontan untuk membuat selimut bayi (agak besar ukurannya, mungkin bisa dipakai sampai balita) hijau ini setelah menemukan kain katun hijau dengan empat motif polka dan gingham check. Menggabungkan dengan kain-kain lama yang sudah ada. Bahagia rasanya kalau kain-kain lama akhirnya menemukan jodohnya dalam satu jahitan yang keren.


Dua selimut itu masih membutuhkan finishing manual, hand stitch. Nanti kalau selesai, pasti aku posting.