Sabtu, 07 November 2009

love energy

Akhirnya beli bantal baru. Memang nyaman, apalagi pas ada diskon =) Semoga malam ini tidur lebih nyenyak sehingga cukup memberi energi untuk esok harinya.

Energi. Ibaratnya baterai HP yang di-charge malam hari agar bisa aktif terus sepanjang hari esoknya. Dan tidur salah satu caranya. Ditambah dengan sugesti positif dari sekeliling tentunya proses ini berjalan lebih maksimal. Katakanlah itu bantal. Lalu sarungnya. Dan setelah menikah, aku punya yang lain juga: kecupan setiap malam dan senyum di pagi hari; menyempurnakan re-charge energiku. Terima kasih, Tuhan.

Sabtu, 31 Oktober 2009

menunggu untuk bisa menjahit lagi...

Sudah lama rasanya tidak menyentuh kotak jahitku. Terakhir jahitan dream diver untuk Karin, my loooovely diver wannabe sister, yang kubuat waktu nunggu Baskoro di rumah sakit. Hehehe, kalimat itu benar-benar mengesankan aku kakak yang baik sekali...

Habis dari rumah sakit itu rasanya memang penuh sekali kepalaku. Sebulan kemarin (dan sampai sekarang) masih intensif memberi perhatian untuk program di Padang. Lalu juga perpustakaan SD dan SMP di Jakarta coret yang lagi kukerjain. Dan lain-lain. Lain-lain ini yang banyak dan tak terukur...

Maaf ya, Rin, dan yang lainnya... sedang susah mencari waktu luang untuk menyulam dan menjahit. Membuat mesin jahit jadi makin jauh dari angan-angan. Bukan apa-apa, takut telanjur beli tapi nggak pernah dipake.

Kamis, 24 September 2009

pulang mudik kembali!

Pulang mudik kembali. Tiga kata yang kurang lebih sama artinya. Setelah perjalanan demi perjalanan, pengembaraan imajinasi, dan berlalunya waktu, lebaran adalah saatnya pulang, mengalir kembali ke hulu - kemana kita dahulu. Dan ibu, adalah hulu dari kehidupanku.

Dan di Jogja, aku mengulik masa lalu. Ada teman-teman SD dan SMP. Sayang ketinggalan reuni SMA. Menemui keluarga besar. Kembali ke rumah, kembali ke kisah lama. Tapi juga terpaksa membuang sebagian kenangan setelah mendapati lemariku menjadi istana rayap. Sedih rasanya. Melengkapi rasa idul fitri tahun ini. Satu yang pasti, syukur yang tak henti mendapati setiap detik yang aku dapatkan hingga hari ini. Keindahan dan keajaiban hidup. Ketakjuban luar biasa pada Sang Pencipta. Terima kasih Tuhan....
Dan kubawa dari rumah, dua teman menjahitku yang lama aku tinggal di rumah Jogja.
Bantalan untuk jarum. Kubikin iseng dari kain belacu sisa.


Mesin jahit mini, Singer. Hadiah dari Bapak.

Ada cerita sarung bantal dalam cerita lebaran. Ketika banyak teman dan kerabat menanyakannya. Tunggu ya, tunggu waktuku membuatnya... Dan pagi ini aku kembali menghilir...

Sabtu, 05 September 2009

decaf, please...

intimate #6 a cup of Americano for my dearest cousin!

Bukan promosi, but it is really her - Tanya, padanya sarung bantal ini ditujukan - yang sempat menghabiskan banyak jam dalam sehari dan banyak hari dalam seminggu di Starbucks.


She loves coffee, but I think too much caffeine. Makanya aku bikin sarung bantal ini dengan satu pesan: Happiness is true - no need caffeine... :)


Aku langsung jatuh cinta pas pertama kali ngeliat kain ini, di salah satu toko di pasar Mayestik. Katun Jepang beneran, kata yang jual. Harganya pun tiga kali lebih mahal dari pada katun yang "Japan design" alias jepang-jepangan :) Karena kadung jatuh cinta, dan kupikir warnanya cocok untuk Tanya...

Seperti biasa, sarung bantal ini 100% jahitan dan sulaman tangan dengan benang DMC 838 (coklat), 3799 (abu-abu tua) dan blanc (putih).


Cukup tertantang untuk bisa bikin logo starbucks. Bisa juga. Setidaknya mirip... hehehe...
I love u, sist!

Sabtu, 29 Agustus 2009

Everest Rout Map

"Because it is there," kata Georgy Mallory mengenai mimpinya menaklukkan Everest. Tahun 1924 atau 29 tahun sebelum Edmund Hillary menorehkan jejaknya di puncak Everest, Mallory diketahui berjarak hanya beberapa ratus meter dari puncak Everest. Namun kemudian ia dinyatakan lenyap tanpa diketahui apakah ia berhasil mencapai puncak atau tidak. Jenazahnya baru ditemukan 75 tahun kemudian.


Merinding. Aku merasa sedang menyulam mimpi. Puncak dunia yang menjadi obsesi banyak pendaki. Sembari aku percaya bahwa mimpi adalah langkah pertama menuju ke sana.


Sarung bantal ini dijahit sebagai pasangan sarung bantal Annapurna. Moko, temanku, udah 'nge-tag' dari jauh hari. Dijahit dengan benang DMC pada katun hitam. Seperti biasa, 100% handmade.







IDR 75.000 each
(sold)

Jumat, 21 Agustus 2009

selamat tiba bulan puasa!

Weekend ini belum tentu sempat menjahit :(

Bukan mengkambinghitamkan, tapi puasa pertama akan dilewatkan di rumah mertua di Bandung. Lalu senin-selasa anter Dilla - maunya sampai Finland, tapi bayar tiket cuma mampu sampai Singapore. Itupun Air Asia 70ribuan. Hahaha...

Padahal beberapa pesanan menunggu. Yang paling pasti dari Moko. Dia pengen Annapurna dan mau satu lagi. Aku janji untuk bikinin pasangannya: Everest Route Map. Sama-sama wana hitam. Akan jadi sepasang sarung bantal yang cantik dan keren... (hehehe, memuji diri sendiri).

Sampai jumpa. Selamat puasa!

Senin, 17 Agustus 2009

intimate#4 fur Dilla

Sarung bantal ini dijahit khusus untuk Dilla yang akan pergi ke Finland untuk kuliah. Dilla berangkat akhir bulan ini, meninggalkan suaminya untuk sementara di Jakarta menuju negeri dingin di sana. Masalahnya adalah, sama sepertiku, Dilla punya penyakit bersin-bersin kalau dingin, lalu sinus... Sarung bantal ini doa dan sugesti untuknya agar tetap hangat dan cepat beradaptasi dengan udara dingin di sana...

100% jahit dan sulam tangan dengan benang DMC pada kain katun. Aku suka motif kotak-kotaknya meskipun kainnya agak tipis. warna ungu untuk tanktop-nya aku pake benang rayon DMC yang efeknya menkilap. Agak licin pas jahitnya.

Dibikinnya tiga hari, tapi ngga kontinyu. Pertama, karena aku mulai jahit malem-malem, aku ketiduran. Besoknya, aku nggak punya benang hitam untuk selesaiin mata dan rambutnya. Baru lusanya selesai.
Nggak mirip, kecuali tahi lalat di pipi kirinya. Itu Dilla yang punya :) Terakhir, aku nemu kotak mika bekas kain flanel. Pas banget ukurannya untuk mengemas sarung bantal ini.

Ini Dilla, fotonya di-grab dari fb Oceu. Mirip ngga?
Tahi lalatnya nggak kelihatan sih..
Well, good luck sist! We'll miss u...

Sabtu, 15 Agustus 2009

next next next...

Sedang memikirkan banyak disain untuk sarung bantal. Tapi kerjaan yang lain numpuk di daftar tunggu. Hik... hik...

Harusnya weekend ini menjahit lagi. Kali ini untuk seorang teman yang akan pergi lama. Disainnya udah digambar. Kainnya udah dipilih. Tiba-tiba keinget ada deadline proposal hari ini. Ya sudahlah, pending. Mudah-mudahan besok bisa dilembur sehari... Can't wait to sew!


Minggu, 09 Agustus 2009

Annapurna Range

Himalaya senantiasa menjadi mimpi para pendaki gunung dan pecinta perjalanan. Puncak-puncak dunia yang menanti untuk didaki. Aku percaya, mimpi bisa diraih. Beberapa teman telah membuktikannya.

intimate#3 Annapurna Range

100% handmade,
dengan benang DMC di atas kain seprei katun hitam.

intimate#3 Annapurna Range
IDR 75.000

Aku menjadikannya dalam sehari: dari pagi bangun tidur sampai malam mau tidur. Tadinya sih, mau maksain upload malem itu juga. Tapi mata udah nggak kuat, capek dan sakit. Tingkat kesulitannya lumayan. Kain hitam bikin mata bekerja ekstra karena ujung jarum sering ngga keliatan. Paling lama bikin tulisan nama-nama puncak Annapurna dan bendera. Ini kali pertama aku bikin sulam penuh. Bagus juga... hehehe...

Bekas tusukan jarum setelah seharian menjahit.



Sabtu, 08 Agustus 2009

Mediasi Mimpi

Pernah denger mitos ini? Katanya kalau pengen bangun pagi, pas mau tidur ketuk aja bantalnya sebanyak jam berapa kita pengen bangun besoknya. Misalnya, kalau besok pengen bangun jam empat pagi, sebelum tidur, bantal yang mau kita pakai kita ketuk empat kali.

Mitos itu pertama kali aku denger waktu SMP. Biasa, anak sekolah kadang harus bangun pagi untuk bikin PR karena malemnya memilih bersenang-senang :) Tapi bener juga, pas bantal aku ketuk lima kali, besoknya bangun jam lima. Dan ini bukan cuma sekali. Mungkin sugesti. Ketukan memberikan sinyal ke pikiran kita untuk membaca situasi dan membangunkan kita apabila sudah saatnya.

Mari kita percayai saja metode sugesti ini dengan bantal sebagai mediasi. Maka, aku tulis mimpi-mimpi pada bantal untuk mengingatkan kita agar menyelipkannya pada doa setiap menjelang tidur. Lalu alam bawah sadar kita akan mengirimkan pesan ini ke pikiran, menjadikan kita fokus pada mimpi-mimpi kita. Mungkin begini cara sugesti bekerja. Agar kita fokus pada tujuan dan tidak disorientasi.

Bismillah, aku berdoa untuk mimpi-mimpiku. Good night!



Rabu, 05 Agustus 2009

next intimate project!

Hari ini main ke pasar Mayestik, cari kain dan benang yang matching untuk next intimate project. Wuhuuu... matanya langsung berbinar-binar liat kain dan benang warna-warni. Ada beberapa yang didrop karena terlalu mahal. Lucunya, kain yang sama bisa beda harganya di lain toko. Selisihnya bisa sampe lebih sepuluh ribu. Jadi mesti pilih-pilih yang bener...


warna-warnanya Indit banget...

koleksi lama benang sulam.

Selasa, 04 Agustus 2009

intimate.

Intimate adalah teman sehati. Teman berbagi lelah sehari. Teman bersandar dan berbagi pelukan. Teman bermimpi yang mengucapkan selamat pagi.

An intimate to pillowcase your dreams.

Senin, 03 Agustus 2009

Get Well Soon!

Intimate#2, dijahit di rumah sakit sambil nunggu suamiku yang kena malaria. 100% jahitan tangan dengan benang sulam DMC di atas katun jepang, beriring ucapan 'semoga lekas sembuh' untuk suamiku, dan semua teman-teman yang sedang sakit. Get well soon!




Satu hari saja untuk menjahit semuanya!


Well, aku suka kainnya. Katun Jepang. Tidak lagi memilih kain seprei tebal seperti sebelumnya karena ternyata kain tebal butuh kekuatan lebih untuk memainkan jarum. Akhirnya memakan waktu lebih lama. Kain ini aku dapet di satu toko di pasar Mayestik. Ih, rasanya pengen memborong semua motif dan warna!

Mountain

Sarung bantal ke-empat untuk suamiku yang suka gunung. Bahan katun. 100% handmade. Dibikin sambil menunggunya pulang dari Halmahera...


The mountain, the dreams...

Baca: I miss you.

Sebetulnya ada cerita lain di balik sarung bantal hijau ini. Dijahit sudah tiga atau empat tahun yang lalu dengan peruntukan yang berbeda. Selalu, kujahit dengan cinta, tetapi ada hal yang membuatnya tak sampai pada tujuan semula. Sampai akhirnya, pertengahan Juni kemarin, tiba-tiba ingin memberinya cerita baru. Dan jadilah kisah gunung ini.

Menjahit Lagi

Mulai menjahit lagi. Sarung bantal.

Ternyata aku suka menjahit dan menghadiahi sarung bantal. Sejak 1996 sampai sekarang, aku pernah memberikan sarung bantal untuk beberapa teman terbaik. Sebagian besar aku jahit atau sulam sendiri. Beruntunglah mereka =)

Pengennya aku terus menjahit sarung bantal. 100% handmade, kecuali kain dan benangnya tentu saja... Makanya untuk menjadikan satu sarung bantal butuh waktu setidaknya dua hari. Mudah-mudahan, setelah ini akan terus punya waktu luang untuk menjahit... I love it.