Hari ini akhirnya ke Cipadu! Pasar kain yang legendaris dalam ingatanku. Legendaris karena sudah terekam sejah bertahun lalu, tapi baru hari ini akhirnya bisa ke sana. Dijemput mbak Oke pagi ini, mataku langsung berbinar-binar melewati deretan kios yang menjual kain, kain dan kain! Huaaaaahhh.... I love this place. Good fabrics and cheap price.
Kain gajah oren yang pertama menarik perhatianku. Lalu motif tujuh kurcaci ini seperti memanggil-manggil meskipun aku belum kebayang akan dijahit jadi apa. Selain dua kain oren dan kuning yang kepikiran untuk dijadiin sarung bantal, aku juga dapet flanel biru muda garis-garis putih yang sepertinya akan jadi selimut bayi. Hari ini emang nggak belanja banyak, tapi aku tahu, aku akan kembali!
Pulang dari Cipadu, seyumku bertambah lebar ketika yu Ti menyodorkan setumpuk harta karun! Harta karun itu berupa perca-perca kain kebaya Bu De (ini panggilan untuk nenekku almarhum). Duh, berapa puluh tahun usianya? Aku masih ingat dan bisa membayangkan saat Bu De memakainya, dan waktu aku kecil sungguh aku mengagumi kainnya. Bukan katun biasa yang halus, tapi - entahlah aku nggak terlalu tahu nama-nama kain - tertulis cotton voile. Voile yang sangat cantik, tidak seperti di toko kain biasa yang buat furing. Dipegangnya aja beda. Setahuku, Bu De sangat memilih kain untuk dipakainya, nggak mau sembarang dan dia bisa bedain kain bagus (mahal) dan kain jelek hanya dengan mengusapnya. Dan inilah beberapa perca cantik sisa kebaya Bu De .